Tahukah Anda, Vaksin Ini Diyakini Bisa Cegah Risiko Kena Demensia
"Artinya, vaksin bukan hanya berpotensi mencegah, tetapi juga berpotensi menjadi terapi tambahan. Ini temuan yang sangat menarik dan tidak terduga."
Temuan ini muncul beberapa bulan setelah penelitian sebelumnya oleh tim yang sama mengindikasikan vaksin shingles bisa memiliki efek 'mencegah' atau 'menghambat' munculnya demensia.
Dalam studi awal, peneliti menganalisis data kesehatan warga lansia di Wales. Sejak 1 September 2013, Wales menerapkan program vaksin shingles bagi orang usia 70-an. Mereka yang berusia 79 pada tanggal tersebut menerima tawaran vaksin, tetapi mereka yang berusia 80 atau lebih tidak memenuhi syarat.
Kebijakan unik ini memungkinkan peneliti membandingkan kelompok lansia yang hanya berbeda usia beberapa hari, tetapi memiliki perbedaan besar dalam peluang memperoleh vaksin.
Hasilnya, vaksin shingles menurunkan risiko diagnosis baru demensia sebesar 3,5 persen dalam tujuh tahun.
"Karena gaya hidup kedua kelompok sangat mirip, kami lebih yakin bahwa ini menunjukkan hubungan sebab-akibat, bukan sekadar korelasi," ujar Geldsetzer.