Menu

Mengenal Lebih Jauh Sejarah yang Menyelimuti Bangunan Benteng Tangsi Belanda Siak

Lina 6 Feb 2019, 18:01
Tangsi Belanda Siak/lin
Tangsi Belanda Siak/lin

RIAU24.COM -  SIAK - Salah satu bangunan cagar budaya berupa gedung Tangsi Militer Belanda juga terdapat di Kabupaten Siak, tepatnya di Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau. Hingga kini bangunan peninggalan belanda yang berdiri di tepian Sungai Siak ini masih menyisakan misteri.

Berdasarkan fakta sejarah Pemerintahan Kesultanan Siak berlangsung mulai 1724-1945. Namun apakah Tangsi Militer tersebut dibangun pada rentang waktu itu atau bukan, banyak ahli yang masih memperdebatkan.

Dari sekian perdebatan itu diyakini banyak orang bahwa Tangsi Militer ini didirikan pada kisaran tahun 1880. Angka tahun ini didasarkan pada kedatangan utusan Belanda ke Siak di tahun tersebut dengan maksud ingin mendirikan karesidenan di Sumatera Timur.

Karesidenan yang dimaksud meliputi wilayah Pekanbaru, Rokan, Kubu, Tanah Putih, Bangka, Kulo, Kuto Pinang, Pagarawan, Batubara, Bedagai, Kualuh, Panai, Bilah, Asahan, Langkat, Tamiang, dan Deli Serdang.

Belanda bermaksud memperluas kekuasaannya di wilayah Kerajaan Siak dan sekitarnya. Pada masanya Siak dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya. Selain hasil perkebunan, pertanian, dan perikanan, hasil hutan dari Kerajaan Siak juga punya hasil bumi yang menggiurkan, seperti damar, rotan, kayu, dan sebagainya.

Tentang angka tahun pendirian Tangsi Militer di Siak tersebut selain dikaitkan dengan kedatangan utusan Belanda untuk membuka karesidenan di Siak juga didasarkan pada inskripsi yang tertera pada salah satu batu nisan orang Belanda yang bernama P.J.J. Van Rossum, yang diduga merupakan salah satu jenderal Belanda. Bunyi lengkap dari inskripsi tersebut adalah sebagai berikut Laatste Rusiplaats,VAN, P.J.J. Van RossumGeboren: 25 Januari 1884 Le’t Hage Overleden: 23 Februari 1919 te Siak.

Halaman: 12Lihat Semua