Pentagon Sebut Ratusan Anggota ISIS Masih Banyak Bercokol di Filipina
Mengutip keanggotaan kelompok yang terfragmentasi, kurangnya kepemimpinan yang bersatu, dan hubungannya yang terputus-putus dengan organisasi inti ISIS di Irak dan Suriah, OIG menemukan bahwa sayap kelompok itu di Filipina gagal dalam memperluas area operasinya atau menyebarkan pengaruhnya selama kuartal ini.
“Kuartal ini, ISIS-Filipina (ISIS-P) tetap dalam keadaan lemah tetapi masih menjadi ancaman bagi keamanan di Filipina selatan,” badan pengawas itu mencatat.
“ISIS-P tidak mendapatkan atau kehilangan wilayah selama kuartal tersebut," imbuhnya.
Akhir tahun lalu, Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) mengatakan kepada Washington Times bahwa semakin banyak pejuang asing yang terkait dengan ISIS berkumpul di Asia Tenggara, yaitu ke wilayah Mindanao Filipina selatan, dari Irak dan Suriah.
Meningkatnya jumlah anggota ISIS di Filipina telah menggembleng kelompok-kelompok teroris lokal di Mindanao ke dalam upaya memperbarui untuk mendirikan kekhalifahan di wilayah tersebut, The Guardian menambahkan beberapa minggu kemudian.
Namun, menurut OIG, tidak ada bukti masuknya atau eksodus pejuang asing selama kuartal tersebut.