Menu

Suruh Pilih yang Berbaju Putih, Pakar Semiotika Sebut Baju Putih Tak Bisa Diidentikkan Dengan Jokowi

M. Iqbal 29 Mar 2019, 11:19
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo

"Bagaimana dengan 'putih Jokowi'? Baju putih yang identik dengan Jokowi adalah kemeja putih yang dipakai dengan cara dilipat bagian ujung lengannya, tidak dimasukkan ke dalam celana, dan biasanya dipadu dengan celana hitam dari kain atau jins. Lain dari bentuk ini, baju putih bersifat netral," katanya. 

Makanya, kata Acep, baju putih tidak bisa diidentikkan dengan seseorang atau paslon tertentu. Sama halnya dengan baju koko putih yang tidak bisa diidentikkan dengan Ma'ruf Amin. Karena, cara berpakaian Ma'ruf Amin, yang memadukan peci hitam, sarung, dan sorban, merupakan visualisasi dari Islam. 

"Jika koko dipadu dengan peci putih (topi haji), misalnya, kesannya justru akan sebaliknya dari paslon 01, yakni menjadi milik paslon 02. Perhatikan fashion ulama dan santri 212. Secara umum, mereka tidak memakai peci hitam. Sebagian malah memakai gamis meskipun segelintir ada juga yang memakai sorban hijau (sebab banyak aktivis 212 juga dari NU). 'Putihkan Monas', adalah metafora milik 212, yang visualisasi dan sintaksis fashion-nya koko putih yang dipadu dengan peci putih (dalam berbagai bentuk)," terangnya lagi. 
zxc2

"Walhasil, baju putih tidak bisa disederhanakan dengan mengidentikkannya kepada Jokowi atau paslon 02," sambung Acep.

Acep memberikan saran jika ada baiknya jika imbauan memakai baju putih di hari pencoblosan tidak dilakukan. Dia mengatakan ajakan tersebut terlalu naif. 

Halaman: 123Lihat Semua