Menu

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Jeblok Akibat Aksi 22 Mei, Tapi Ini Yang Terjadi

Elvi 22 May 2019, 09:31
Ilustrasi/int
Ilustrasi/int

RIAU24.COM -  JAKARTA - Kondisi panasnya politik dalam negeri yang terjadi pada 22 Mei 2019 di Jakarta dan kota-kota besar lainnya sebelumnya dikatakan akan memperburuk suasana perekonomian dan nilai tukar rupiah. Hal ini diprediksi oleh Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.

Dalam pengamatannya Ariston, perhatian semua pada saat ini tertuju pada aksi dan kerusuhan. Hal ini dikatakan akan memperburuk dan menahan penguatan rupiah.

"Tapi jika dilihat dari tensi perang dagang, memang sedikit berkurang karena AS menunda sebagian larangan terhadap Huawei membantu menahan pelemahan rupiah," kata dia yang dilansir dari Suara.com (22/5/2019).

"Pada pembukaan pagi tadi, rupiah masih berpotensi di kisaran Rp 14.400 - Rp 14.500," kata Ariston.

Terlihat juga dari data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Selasa (21/5/2019) berada di level Rp 14.480 per dollar AS. Level itu melemah dibandingkan Senin sebelumnya di level Rp 14.455 per dolar AS.

Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 14.462 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada Senin sebelumnya yang berada di level Rp 14.478 per dolar AS.***

Sambungan berita: R24/nof
Halaman: 12Lihat Semua