Dirut Jo Pentha Wisata Minta Air Asia Kembalikan Dana Tiket Jamaah Umrah
"Dengan kata lain harus mensubtitusi silang penggunaan dana. Jika tidak melaksanakan blocking tiket, dengan intensitas keberangkatan tinggi akan mengancam jadwal keberangkatan jamaah," jelas Johan.
Untuk pengamanan program perjalanan, Johan berinisiatif mencari tambahan atas kekurangan 3.500 lebih seat pesawat antar negara. Apalagi waktu uang tinggal hanya 4 bulan menjelang keberangkatan. Diputuskan mengambil tawaran dari pihak Air Asia X Berhad dengan Block Series +/- 4000 seat.
Untuk kerjasama ini, JPW telah menyerahkan uang $789.000 dan RM 2.000.000 yang tertahan di Air Asia X Berhard di Malaysia. Namun pihak Air Asia membatalkan kerja sama secara sepihak hingga jemaah umrah tak bisa berangkatnya.
Sampai kasus ini bergulir dua kali di PN Pekanbaru, pihak Air Asia juga tidak pernah dibahas di setiap persidangan. Dana yang disetor juga belum dikembalikan. "Jangan diamkan Air Asia yang menjadi penyebab utamanya. Jangan diamkan kerugian materi anak bangsa yang telah direbut negara lain," tuturnya.
Selain dana yang masih tertahan di Air Asia, Johan juga mengaku mengalami kerugian lainnya. Sepetti disitanya aset kantor PT JPW oleh bank senilai Rp 6.100.000.000 dan good will paper JPW senilai lebih dari Rp 50 miliar.
"Hak lain uang tak ternilai harganya adalah masa tahanan yang telah saya jalani. Jika berbicara kerugian materil, saya pribadilah yang paling sangat dirugikan saat ini. Jangankan niat untuk menipu calon jamaah, bahkan terfikirpun tidak pernah terbesit sekalipun," tutup Johan.***