Menu

Agar Anak Selamat Dunia Akhirat, Begini Saran Ustaz Abdul Somad

Ahmad Yuliar 23 Sep 2019, 11:06
UAS memberikan tausiyah saat peresmian Ponpes Darul Fikri di Meranti. Foto: mad
UAS memberikan tausiyah saat peresmian Ponpes Darul Fikri di Meranti. Foto: mad

RIAU24.COM -  Pada zaman kini, seorang anak dengan mudah bisa terjerumus dengan hal-hal yang negatif. Mulai dari kasus narkoba, seks bebas, dan hal buruk lainnya. Hal itu merupakan dampak dari perkembangan zaman serta canggihnya teknologi, namun kurang disertai dengan pemantapan moral dan akhlak seorang anak.

Agar seorang anak bisa selamat dari ancaman tersebut, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengajak orangtua agar memasukkan anaknya ke pondok pasantren (Ponpes). Sebab, Ponpes dengan segala aturan yang berlaku di dalamnya, diyakini sebagai alternatif terbaik bagi perkembangan moral seorang anak. Sehingga diharapkan seorang anak tidak hanya selamat di dunia, namun diharapkan hingga di akhirat kelak.

"Masukkan anak ke pesantren untuk mencegah hal-hal negatif. Insya Allah anak akan selamat dunia dan akhirat," ajaknya dalam tabligh akbar saat peresmian Ponpok Pasantren (Ponpes) Darul Fikri di Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti, Minggu 22 September 2019.

Lebih lanjut UAS menegaskan, dengan masuknya seorang anak ke ponpes, bukan berarti anak masuk Ponpes harus menjadi ustadz atau mubaligh. Tetapi dalam Ponpes akan diberikan pondasi agama yang kuat terhadap anak. Sehingga apa pun bidang dan perannya nanti di masa mendatang tetap berpedoman kepada Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

"Setelah lulus pasantren, anak-anak kita tetap bisa meraih cita-citanya seperti menjadi dokter, anggota DPR, bupati, pengacara, dan lainnya. Sehingga nantinya saat jadi dokter, dapat mengobati masyarakat yang susah. Kemudian, saat menjadi anggota DPR bisa melahirkan undang-undang yang akan menolong agama Allah, menjadi bupati dapat melahirkan kebijakan yang membantu Islam, dan saat menjadi pengacara membantu ulama yang dikriminlisasi," jelasnya.

Datuk Seri Ulama Setia Negara itu sendiri juga mengaku bersyukur dulunya dimasukkan ibunya ke Pasantren. Sehingga ia bisa menjadi seperti sekarang.

Halaman: 12Lihat Semua