RIAU24.COM -  Sebagai benteng melawan ancaman kelompok radikal dan perdagangan, Militer Rusia mengerahkan sistem rudal surface-to-air S-300 di pangkalan militernya di Tajikistan dekat perbatasan Afghanistan. Pengerahan senjata pertama kali ini diumumkan Kementerian Pertahanan setempat hari Senin.

Sedangkan Amerika Serikat (AS) sendiri mengirim 13.000 tentara di Afghanistan sebagai bagian dari misi dukungan yang dipimpin NATO.

Militer Rusia mengaku telah mengirim satu batalion yang terdiri dari 30 peluncur dan kendaraan militer lain dari Rusia tengah ke pangkalan di Tajikistan untuk melindungi pangkalan itu dari serangan. Sedangkan pengerahan sistem rudal S-300PS bertujuan untuk memberikan kemampuan pertahanan udara secara luas bagi wilayah Asia Tengah.

"Ini adalah sistem rudal (S-300) pertama yang akan berada di perbatasan dengan Afghanistan, di mana pasukan koalisi internasional (yang dipimpin AS) aktif," kata sumber militer Rusia yang tidak disebutkan namanya kepada situs berita RBC, yang dikutip Selasa 29 Oktober 2019.

Channel Zvezda yang dikelola Kementerian Pertahanan Rusia merilis video peralatan sistem rudal S-300 yang dimuat dan diangkut ke Tajikistan dengan kereta api.

Rusia dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan perannya sebagai mediator kekuasaan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.