Menu

Begini Hebohnya Ketika Bandara Sultan Hasanuddin Tiba-tiba Dilanda 'Tsunami'

Siswandi 2 Jan 2020, 10:00
Kumpulan awan yang mirip gelombang tsunami membuat heboh suasana di Bandara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan. Foto: int
Kumpulan awan yang mirip gelombang tsunami membuat heboh suasana di Bandara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan. Foto: int

Menurutnya, awalnya hanya mendung biasa, cuacanya gelap sekali, tidak lama berselang, angin cukup kencang dan terbentuk awan ombak yang bergerak seperti berjalan.

"Awan bergerak itu terjadi mungkin selama 10 sampai 15 menit sebelum awannya terbongkar. Tapi ada beberapa pesawat yang berputar-putar di atas atau holding sebelum melakukan pendaratan," ungkapnya.

Tak Mengganggu 
Terpisah,  General Manager AirNav kantor cabang MATSC, Novy Pantaryanto, mengatakan, keberadaan awan mirip tsunami itu tidak menganggu penerbangan. Namun ia mengakui ada beberapa pesawat harus bertahan di atas sebelum mendarat.

"Lima pesawat tertahan untuk melakukan pendaratan tadi pagi (kemarin). Pesawat melakukan holding karena jarak pandang untuk mendarat berkurang sampai dengan 500 meter. Di mana, jarak pandang minimal untuk pendaratan di SHIAM itu 800 meter," ujarnya.

Dijelaskan Novy, holding untuk melakukan pendaratan itu merupakan hal yang lazim dalam dunia penerbangan. Di mana, sampai pada batas tertentu pilot akan memutuskan apakah tetap holding atau menuju bandara alternatif. ***

Sambungan berita:  
Halaman: 123Lihat Semua