Menu

Keras Kepala dan Abaikan Intruksi Israel, Komunitas Ultra Ortodoks di Kota Ini Krisis Diserang Virus Corona

Riki Ariyanto 4 Apr 2020, 19:35
Jalan-jalan di Bnei Brak, padat oleh para pembelanja yang mayoritas komunitas ultra-Ortodoks (atau Haredi) yang menolak intruksi pemerintah Israel agar diam di rumah (foto/Int)
Jalan-jalan di Bnei Brak, padat oleh para pembelanja yang mayoritas komunitas ultra-Ortodoks (atau Haredi) yang menolak intruksi pemerintah Israel agar diam di rumah (foto/Int)
Rabi berpengaruh dari Bnei Brak, Chaim Kanievsky, menentang intruksi pemerintah dan menyebut menghentikan kegiatan-kegiatan keagamaan lebih berbahaya daripada virus corona.

Hasilnya jelas, kini Israel mencatat lebih dari 6.800 kasus yang telah dikukuhkan dengan jumlah 36 di antaranya meninggal dunia. Kasus paling banyak ditemukan di Yerusalem dan Bnei Brak, yang dihuni oleh para komunitas ultra-Ortodoks.

Dalam beberapa Minggu terakhir, usaha polisi Israel menegakkan perintah karantina di Bnei Brak dan kawasan-kawasan permukiman relijius di Yerusalem disambut protes. Beberapa demonstran bahkan meneriakkan kata “Nazi” pada polisi menangkap dan mendenda para pelanggar. (Riki)

Halaman: 34Lihat Semua