Menu

Kisah Ribuan Para Pengungsi di Palu, Hidup Susah di Pengungsian dan Terancam Virus Corona

Devi 21 Apr 2020, 13:36
Kisah Ribuan Para Pengungsi di Palu, Hidup Susah di Pengungsian dan Terancam Virus Corona
Kisah Ribuan Para Pengungsi di Palu, Hidup Susah di Pengungsian dan Terancam Virus Corona

RIAU24.COM - Puluhan ribu warga Palu masih berada di tempat penampungan sementara, dan baru saja mulai membangun kembali fasilitas kesehatan mereka ketika coronavirus baru tiba. Dua tahun yang lalu, tepatnya tahun 2018, sebuah gempa bumi paling mematikan melanda seluruh provinsi Sulawesi Tengah Indonesia menewaskan 4.845 orang dan menghancurkan lebih dari 100.000 rumah. Gempa berkekuatan 7,4 juga memicu tsunami begitu cepat sehingga membuat ahli geologi terkejut.

Seperti dilansir dari Aljazeera, ketika gempa bumi melanda, rumah sakit Anutapura ambruk dengan hilangnya 250 tempat tidur rumah sakit di provinsi dengan hanya 1.100 tempat tidur di semua rumah sakit Kelas A dan B dan populasi lebih dari 2,6 juta. Pembangunan kembali seharusnya selesai bulan depan.

Tapi apa yang paling ditakuti penduduk setempat adalah apa yang mungkin terjadi jika virus memasuki tempat penampungan yang telah menjadi rumah bagi puluhan ribu orang di seluruh kota.

"Segera setelah pemerintah mengatakan ada kasus di Palu, saya mulai panik," kata Tari Yalijama, seorang ibu tiga anak berusia 32 tahun yang tinggal di tempat penampungan sementara. Sepuluh keluarga berbagi toilet yang dia gunakan. Bekas rumahnya masih berada di tumpukan puing-puing, sekitar 150 meter ke bawah bukit.

"Tetapi sampai seseorang diuji positif, semua orang akan menjalani kehidupan mereka secara normal. Orang-orang berpikir panas akan membunuhnya," katanya.

Virus dapat menyebar pada orang tanpa gejala, dan tes sulit didapat.

Halaman: 12Lihat Semua