Menu

Kelaparan Hingga Menyaksikan Jasad Orangtuanya Dibuang ke Laut, Kisah Anak Rohingya Saat Melarikan Diri Ini Bikin Hati Netizen Sedih

Devi 9 Jun 2020, 13:38
Kelaparan Hingga Menyaksikan Jasad Orangtuanya Dibuang ke Laut, Kisah Anak Rohingya Saat Melarikan Diri Ini Bikin Hati Netizen Sedih
Kelaparan Hingga Menyaksikan Jasad Orangtuanya Dibuang ke Laut, Kisah Anak Rohingya Saat Melarikan Diri Ini Bikin Hati Netizen Sedih

"Sebuah inspeksi kapal mereka menemukan 216 migran Rohingya dan tubuh seorang imigran perempuan ilegal. Pemeriksaan lebih lanjut menemukan bahwa kapal itu sengaja rusak ... membuatnya tidak layak untuk dikembalikan," kata Satuan Tugas Nasional Malaysia untuk patroli perbatasan dalam sebuah pernyataan.

Sebelum kapal dicegat, lebih dari 50 orang di dalamnya telah melompat ke laut dalam apa yang dikatakan para pejabat adalah upaya untuk menghindari penangkapan. Mereka ditahan oleh penjaga pantai Malaysia begitu mereka mencapai pantai.

Malaysia tidak mengakui status pengungsi dan menganggap pengungsi sebagai migran "ilegal". Pemerintah yang berkuasa pada bulan Maret juga telah mengadopsi garis yang lebih keras dalam migrasi, meningkatkan patroli di perbatasan dan menangkap migran tidak berdokumen sebagai bagian dari upayanya untuk mengekang penyebaran virus corona.

Di antara mereka yang diselamatkan pada bulan April dan menceritakan kisah mereka kepada Save the Children adalah seorang anak lelaki berusia 16 tahun yang diidentifikasi dengan nama samaran Aziz.

Aziz memberi tahu Save the Children bahwa dia berada di laut selama hampir dua bulan. Setelah kapal yang dia naiki diberhentikan untuk ketiga kalinya oleh Malaysia karena pembatasan coronavirus, mereka kehabisan makanan dan air. "Semua makanan yang kami miliki sudah habis. Kami kelaparan berhari-hari," katanya seperti dikutip. "Kami tidak punya air untuk diminum. Beberapa orang minum air dari laut. Mereka sakit kemudian."

"Aku melihat seorang lelaki sekarat, da kemudian mayatnya dilemparkan ke laut. Sang broker memukul kami ketika kami memintanya untuk berbalik dan kembali ke Bangladesh. Aku tidak pernah mengira aku akan selamat."

Halaman: 123Lihat Semua