"Dari situ aku juga udah coba menghindar, kalau ada tugas bersih-bersih kamar, aku maunya dibagian toilet saja. Karena kalau di toilet aku bisa kunci dari dalam. Kalau di kamar kan kitanya khawatir nanti gimana-gimana," lanjut narasumber itu.

Tiba pada suatu waktu, lift hotel penuh orang. Celakanya dia bersama staf hotel tersebut ada di dalam. Kemudian keduanya keluar lift untuk menunggu lift berikutnya. Tapi staf hotel memaksanya untuk lewat tangga darurat saja.

"Nah aku pikir ya nanti di tangga darurat aku turun cepat-cepat. Tapi belum lama, tangan aku dipegang sama dia. Terus dia mulai melakukan upaya untuk melakukan 'itu'. Akunya berontak dan teriak. Tapi dia tutup mulut aku dan bilang percuma melakukan perlawanan, karena tangga darurat itu jarang dipakai orang. Akunya cuma bisa nangis," kisah narasumber itu terbata.