Wakil Ketua MPR Sebut Kebijakan Menteri Nadhiem Abaikan Sejarah Dua Ormas Islam Terbesar
"Lah, ini mereka malah menerima dana atau anggaran negara untuk membiayai aktivitas melatih para guru? Logikanya sebagai CSR, yayasan-yayasan perusahaan tersebut bisa memberikan pelatihan guru dengan biaya mandiri," tegas politisi PKB itu.
Menurut Dirjen Tenaga Guru dan Kependidikan Kemendikbud Iwan Syahril pihaknya tidak ikut campur dalam teknis seleksi peserta organisasi penggerak. "Kami melibatkan lembaga independen, yaitu Smeru Research Institute. Penentuan ormas yang lolos dilakukan yang Kemendikbud tidak intervensi," ujarnya.
Baca juga: Vadel Badjideh Siap Masuk Penjara Jika Terbukti Pernah Behubungan Intim dan Minta Lolly Aborsi
Baca juga: Target PKS Raih 15 Persen Suara di Pemilu 2024 Tak Tercapai Diungkit, Ada Faktor Internal
Sementara itu, Communications Director Tanoto Foundation, Haviez Gautama membantah telah menerima dana sebesar Rp 20 miliar dari Kemendikbud. "Kami tidak menerima," ujarnya.