Menu

Semakin Mencekam, Pasca Pemenggalan Tiga Warga di Gereja, Prancis Mengerahkan Tentara Untuk Berjaga-jaga Hingga Dua Kali Lipat

Devi 30 Oct 2020, 08:32
Semakin Mencekam, Pasca Pemenggalan Tiga Warga di Gereja, Prancis Mengerahkan Tentara Untuk Berjaga-jaga Hingga Dua Kali Lipat
Semakin Mencekam, Pasca Pemenggalan Tiga Warga di Gereja, Prancis Mengerahkan Tentara Untuk Berjaga-jaga Hingga Dua Kali Lipat

Korban kedua, sakristan gereja berusia 55 tahun itu, juga mengalami luka di tenggorokan, kata jaksa Jean-Francois Ricard dalam pernyataan singkat kepada pers. Korban ketiga, seorang wanita berusia 44 tahun, meninggal karena luka pisau di restoran tetangga tak lama setelah melarikan diri dari gereja melalui pintu samping, kata Ricard.

Tersangka tiba dengan kereta api membawa dokumen identitas Palang Merah Italia, mengganti pakaiannya di stasiun kereta di Nice, kemudian berjalan ke gereja untuk memulai serangannya, kata seorang jaksa penuntut.

Jean-Francois Ricard, kepala jaksa anti-teroris Prancis, mengatakan pria itu telah tertangkap kamera pengawasan video di stasiun kereta dan dari sana berjalan sejauh 400m ke gereja Notre Dame.

Jaksa anti-terorisme Prancis mengatakan penyerang memasuki Prancis dari Italia. Jean-Francois Ricard mengatakan pada konferensi pers bahwa pria itu tiba di Lampedusa, Italia pada 20 September, dan tiba di kota Bari Italia pada 9 Oktober.

Informasi perjalanan tersebut berasal dari dokumen tentang pria dari Palang Merah Italia itu, kata Ricard.

Tersangka tidak terdaftar oleh polisi Tunisia sebagai tersangka "militan" sebelum dia meninggalkan negara itu pada September, kata seorang pejabat pengadilan Tunisia. Brahim Aouissaoui meninggalkan Tunisia dengan perahu pada 14 September dan tiba di Nice pada Rabu, kata pejabat itu, kata Mohsen Dali.

Halaman: 123Lihat Semua