Menu

Turki dan Arab Saudi Akan Memperbaiki Hubungan Setelah Krisis Teluk Berakhir

Devi 26 Jan 2021, 09:59
Foto : VOI
Foto : VOI

Sebelum pertemuan GCC, sudah ada tanda-tanda hubungan yang menghangat. Pada awal KTT G-20 pada November, Erdogan dan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz berbicara melalui telepon.

Para pemimpin "sepakat untuk menjaga saluran dialog tetap terbuka agar hubungan bilateral ditingkatkan dan masalah diselesaikan", kata kantor presiden Turki.

Menteri luar negeri negara-negara tersebut kemudian bertemu di konferensi Organisasi Kerja Sama Islam di Niger, setelah itu Mevlut Cavusoglu dari Turki men-tweet kemitraan mereka akan "menguntungkan tidak hanya negara kami, tetapi seluruh wilayah kami".

Sementara perpecahan telah menentukan banyak masalah di Timur Tengah dan Afrika Utara dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan politik di sisi lain dunia yang memainkan peran utama dalam membentuk sikap baru di Ankara dan Riyadh, menurut para analis.

“Alasan utamanya adalah [mantan Presiden AS Donald] Trump kalah dalam pemilihan dan Arab Saudi berpikir bahwa jika [Presiden Joe] Biden akan menekan Riyadh maka mereka harus mencari opsi baru,” kata Ali Bakir, asisten profesor peneliti di Pusat Ibn Khaldun Universitas Qatar.

Baik Arab Saudi dan Turki mengantisipasi pemerintahan Biden yang akan datang akan secara drastis mengubah prioritasnya di wilayah tersebut, seperti mundur dari kebijakan Trump yang tanpa henti menghadapi Iran, dan lebih menekankan pada hak asasi manusia.

Halaman: 123Lihat Semua