Update : Catat Rekor Kematian Tertinggi Akibat COVID-19 Selama Dua Hari, Sistem Kesehatan Negara Ini Akhirnya Tumbang
Julio Ponce, seorang ahli epidemiologi di Sao Paulo, mengatakan seperti dilansir dari Al Jazeera bahwa Bolsonaro “telah merusak semua upaya untuk mengendalikan pandemi”. “Kita perlu melakukan tindakan lockdown, kita perlu memakai masker, dan kita perlu menjaga jarak sosial sampai kita dapat memvaksinasi cukup banyak orang sehingga mereka terlindungi dari virus,” katanya.
Kekhawatiran telah meningkat tentang pandemi yang melonjak di Brasil, tempat varian virus korona baru yang lebih mudah ditularkan, pertama kali ditemukan di negara bagian Amazonas akhir tahun lalu.
Sistem kesehatan di ibu kota negara bagian Amazonas, Manaus, kewalahan awal tahun ini di tengah lonjakan infeksi COVID-19 dan kurangnya pasokan medis, termasuk oksigen. Para ahli telah memperingatkan bahwa jika Brasil tidak dapat mengendalikan penyebaran COVID-19, itu bisa menjadi episentrum mutasi virus, yang berpotensi lebih menular dan mematikan.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello mengatakan dia hampir mencapai kesepakatan dengan Pfizer Inc untuk membeli dosis vaksin COVID-19, yang secara efektif mengatasi perselisihan mengenai klausul pertanggungjawaban. Pemerintah mengatakan akan membeli 100 juta dosis dari Pfizer dan 38 juta dari Janssen, anak perusahaan farmasi Johnson & Johnson.
“Kami telah mencapai momen pandemi yang parah. Varian virus korona menyerang kami secara agresif, ”kata Pazuello dalam video yang diunggah di media sosial, menambahkan dia memperkirakan Brasil akan menerima vaksin pada Mei.