Menu

PBB: Sedikitnya 38 Orang Tewas Dalam Hari Paling Berdarah Sejak Kudeta Melanda Myanmar

Devi 4 Mar 2021, 09:23
Foto : Sky News
Foto : Sky News

RIAU24.COM -  Sedikitnya 38 orang tewas dalam protes anti-kudeta di Myanmar pada Rabu, kata PBB, dalam tindakan keras paling berdarah terhadap demonstrasi damai menentang kudeta militer. Pasukan keamanan menembaki orang-orang yang memprotes aturan militer di seluruh Myanmar, sehari setelah negara tetangga menyerukan pengekangan dan menawarkan untuk membantu menyelesaikan krisis.

Dilansir dari Aljazeera, polisi dan tentara melepaskan tembakan dengan peluru tajam sertya sedikit tanda peringatan, kata saksi mata.

Christine Schraner Burgener, utusan PBB untuk Myanmar, mengatakan, "Sekarang lebih dari 50 orang tewas sejak kudeta dimulai dan banyak yang terluka".

Dia mengutip pakar senjata yang memeriksa rekaman video yang menunjukkan polisi menggunakan senjata sub-mesin 9mm untuk menembakkan peluru tajam ke orang-orang. “Saya melihat klip video hari ini sangat mengganggu. Salah satu rekaman menunjukkan polisi memukuli kru medis sukarelawan; mereka tidak bersenjata, "kata Burgener dalam pengarahan virtual.

“Klip video lain menunjukkan seorang pengunjuk rasa diambil dari polisi dan mereka menembaknya dari jarak yang sangat dekat, mungkin satu meter. Dia tidak menolak penangkapannya dan sepertinya dia meninggal di jalan. "

Burgener mengatakan sekitar 1.200 orang telah ditahan di Myanmar sejak kudeta bulan lalu dan banyak keluarga tidak mengetahui kondisi kesehatan atau keberadaan mereka.

Halaman: 12Lihat Semua