Menu

Mengapa Tetap Berpikiran Positif Tidak Selalu Menjadi Solusi Terbaik Saat Menghadapi Krisis

Amerita 8 May 2021, 06:42
Foto : Brightside
Foto : Brightside

RIAU24.COM -  Psikiater Victor Frankl mendefinisikan optimisme tragis sebagai ucapan "ya" untuk hidup terlepas dari kehilangan, rasa sakit, dan rasa bersalah yang harus kita hadapi.

Sementara kepositifan beracun mengajarkan bahwa kita hanya boleh memiliki pola pikir yang positif setiap saat, sehingga membuat optimisme itu berubah jadi hal tragis, karena mendorong kita untuk tidak merasakan emosi sulit yang berasal dari tragedi dan menemukan maknanya di dalamnya.

Bersikap positif itu sangat penting, tetapi itu tidak selalu menjadi satu-satunya jawaban untuk sebuah krisis. Inilah alasannya...

Mengabaikan kerugian nyata yang dapat ditimbulkannya

Menjadi positif dalam keadaan darurat dapat, dalam beberapa kasus, berbahaya bagi kita. Misalnya, orang-orang yang berada dalam hubungan yang melecehkan mungkin meremehkan beratnya pelecehan tersebut dan memilih untuk tetap berada dalam hubungan tersebut. Mereka akan menjadi terlalu optimis, memiliki harapan bahwa pelaku kekerasan akan berubah, sehingga memaafkan mereka untuk itu.

Menyangkal perasaan yang sebenarnya

Halaman: 12Lihat Semua