Menu

Keselamatan Para Ibu Hamil dan Anak-anak Semakin Mengkhawatirkan, Saat Varian Delta COVID-19 Semakin Menggila di Indonesia

Devi 12 Jul 2021, 15:48
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

RIAU24.COM -  Satria Krisnaditya Permana tengah sibuk mempersiapkan kelahiran anak pertamanya saat COVID-19 melanda keluarganya. Satria dan istrinya Sari Azalea Yuliani yang berusia 24 tahun, yang sedang hamil 37 minggu dan sedang mengandung bayi perempuan, dinyatakan positif COVID-19 dua minggu lalu, tak lama setelah ayah Sari dikonfirmasi mengidap virus tersebut. Pada awalnya, semua tampak baik-baik saja.

Pasangan yang secara teratur menghabiskan waktu bersama ayah Sari ini memilih untuk mengasingkan diri di rumah di Bekasi, kota di pinggiran Jakarta, di mana mereka memiliki semua yang mereka butuhkan. Namun dua hari kemudian, Sari mengalami demam tinggi.

Satria mengatakan dia "mulai keluar dari kesadaran" dan seorang dokter memberi tahu mereka bahwa bayi itu dalam kesulitan. Sari dirawat di Rumah Sakit Angkatan Udara Dr Esnawan Antariksa di Jakarta.

Rumah sakit di seluruh Indonesia berada di ambang kehancuran dalam beberapa pekan terakhir karena total kasus di negara itu melonjak menjadi lebih dari dua juta kasus di tengah gelombang kedua infeksi yang diduga disebabkan oleh perjalanan selama liburan Idul Fitri pada bulan Mei ditambah dengan kedatangan varian Delta yang lebih agresif.

Pada hari Selasa, lebih dari 30.000 kasus baru dilaporkan sementara lebih dari 700 orang meninggal. Jumlah kematian di Indonesia sekarang lebih dari 60.000 dan ada kekhawatiran yang berkembang tentang dampak penyakit ini tidak hanya pada wanita hamil tetapi juga bayi dan anak-anak. Satria lega ketika istrinya mendapat kamar di rumah sakit angkatan udara, tetapi pada 30 Juni, kadar oksigennya turun hingga 85 persen dan dokter memutuskan dia membutuhkan operasi caesar darurat.

Untuk melindunginya dari COVID-19, putri Sari dibawa pergi segera setelah dia lahir dan Kirana Azalea Permana kecil ditempatkan di inkubator. Satria masih mengisolasi diri di rumah sehingga tidak bisa menghadiri persalinan. Dua hari kemudian, tepat setelah salat Jumat, seorang Muslim yang taat menerima telepon dari rumah sakit.

Halaman: 12Lihat Semua