Menu

Ketika Taliban Berjanji Tidak Akan Membalas Dendam, Satu Keluarga di Afghanistan Ini Justru Menceritakan Kisah yang Berbeda

Devi 29 Sep 2021, 13:25
Foto : AsiaOne
Foto : AsiaOne

Omar, yang sedang dalam pertemuan krisis dewan provinsi di ibu kota Nangarhar, Jalalabad, di mana dia dan yang lainnya sedang mendiskusikan bagaimana cara mengusir kemajuan Taliban, segera mengetahui tentang pencarian tersebut.

Dia melarikan diri ke ibu kota Kabul, yang saat itu masih berada di bawah kendali pemerintahan sebelumnya, dan tetap bersembunyi, menurut dua kerabatnya. Provinsi Nangarhar jatuh ke tangan Taliban beberapa hari kemudian.

Pada 3 September, pejuang Taliban bersenjata berseragam tentara menyerbu kediaman resmi Omar di Jalalabad, kata dua anggota keluarga yang hadir. Mereka menahan ketiga putranya, lima keponakan dan saudara laki-lakinya, dan menyita emas, uang tunai, mobil dan kendaraan lapis baja dan beberapa senjata yang dia gunakan untuk perlindungan. Para kerabat semuanya telah dibebaskan.

Seorang kerabat mengatakan dia dan yang lainnya dipukuli dengan cambuk dan dilemparkan ke sebuah ruangan tanpa jendela. Dia membagikan foto-foto luka yang menunjukkan anggota badan yang diperban dan kulit yang memar.

Kerabat lain mengatakan dia dikurung di sebuah ruangan selama tiga hari dan disiksa. Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi akunnya. Dia tidak melihat masa depan untuk dirinya dan keluarganya di Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban. Istri Omar, anak-anak, empat saudara laki-laki, lima saudara perempuan dan keluarga mereka semua tinggal di Afghanistan dan tidak menonjolkan diri.

Omar saat ini menumbuhkan rambut dan janggutnya, kata kerabatnya, berpindah dari rumah ke rumah untuk mencoba menghindari Taliban dan berharap menemukan cara untuk meninggalkan negara itu.

Halaman: 45Lihat Semua