Menu

Mencari Sin Nio, Pahlawan Indonesia Berdarah Tionghoa yang Terlupakan

Devi 18 Oct 2021, 15:50
Foto : AsiaOne
Foto : AsiaOne

Dilansir dari AsiaOne, Monika Winarnita, seorang dosen di Universitas Deakin Australia, mengatakan, “Kesaksian perempuan juga telah dibingkai sebagai kekerasan terhadap semua perempuan atau kekerasan terhadap kelompok secara keseluruhan, sementara pengalaman spesifik mereka tentang kekerasan rasial gender sering diabaikan,” mengacu pada pemerkosaan dan pembunuhan ratusan perempuan Tionghoa-Indonesia di tengah kerusuhan massal Mei 1998 di tanah air.

Dalam lakon tersebut, aksen Jawa The Sin Nio sangat kental, dan dia berbicara dalam bahasa Cina hanya pada satu kesempatan. Heliana Sinaga, sutradara panggung Sepinya Sepi , mengatakan sebagian besar drama itu didasarkan pada penelitian menyeluruh tentang kehidupan The Sin Nio, meskipun mencatat bahwa beberapa aspek adalah produk dari kebebasan artistik, termasuk dia berbicara bahasa Mandarin, untuk menekankan dualitas identitas rasialnya. .

Melestarikan warisan Sin Nio 

Beberapa pahlawan dipuji, beberapa dikenang. Beberapa memiliki patung yang terbuat dari mereka. Namun The Sin Nio yang berusia 70 tahun meninggal sendirian di Jakarta. Tempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman umum Layur, Rawamangun, tidak mencolok dan tidak bisa dibedakan dari puluhan makam lainnya, hampir terlupakan.

Charlotte Setiajadi, Asisten Profesor Humaniora dan Koordinator di Singapore Management University, mengatakan pembuatan pahlawan nasional sebagian besar didorong oleh narasi yang dipimpin negara. Orang Tionghoa-Indonesia sering diabaikan dalam percakapan, terutama pada masa Orde Baru Presiden Soeharto. 

“Orang Indonesia Tionghoa begitu asing dan secara ideologis dan politik dianggap 'najis' sehingga mereka harus berasimilasi segera setelah rezim Orde Baru berkuasa. Untuk memasukkan orang-orang yang perlu berasimilasi sebagai bagian dari narasi revolusioner nasional tidak cukup cocok. Inilah sebabnya mengapa orang Tionghoa-Indonesia sebagian besar dikecualikan dari narasi tentang kemerdekaan, ”jelas Charlotte.

Halaman: 345Lihat Semua