Menu

Kisah Para Pelaut Indonesia yang Nekat Terjun di Perairan Somalia, Tak Tahan Disiksa dan Dibiarkan Kelaparan Oleh Pemilik Kapal

Devi 3 Nov 2021, 10:50
Foto : AsiaOne
Foto : AsiaOne

Tewuh mengatakan bahwa kapten kapal ini adalah "orang jahat" yang akan menendang dan memukul baik awak kapal Indonesia maupun China "sampai berdarah" untuk pelanggaran sekecil apa pun.

Bahkan ketika kontrak Tewuh berakhir pada Desember 2020, cobaan beratnya tidak berakhir, karena kapal yang dia kerjakan saat itu menolak untuk memulangkannya. Dia menemukan bahwa dia tidak punya banyak pilihan selain terus bekerja, dengan imbalan makanan, tetapi tidak dibayar. Namun, pada bulan Mei dia menolak untuk bekerja.

Sekitar pertengahan Juni, Tewuh berhasil menghubungi orang tuanya melalui telepon. Dia juga mengunggah video penderitaannya ke Facebook.

Video tersebut akhirnya menarik perhatian Destructive Fishing Watch Indonesia (DFW), tetapi Tewuh dan tiga awaknya dari Indonesia memutuskan untuk mengambil risiko dengan melompat ke laut setelah gelap pada 15 Agustus. “Kami tidak tahu di mana kami berada dan pantai sangat jauh. Kami mencoba untuk tetap dekat satu sama lain tetapi kami dihantam ombak besar dan saya terpisah dari keduanya,” kenang Tewuh.

Dia dan temannya Aji Proyogo berpegangan tangan untuk tetap bersama tetapi mereka juga menjadi terpisah beberapa jam kemudian ketika kapal yang sama yang mereka lompati melacak mereka.

"Kapal menemukan kami dan melemparkan tali ke arah saya. Saat saya mengulurkan tangan untuk menangkap tali, tangan Aji terlepas dari saya dan menghilang. Tubuhnya tidak pernah ditemukan hingga saat ini."

Halaman: 345Lihat Semua