Menu

Kisah PKPRM Mangrove di Riau: Jutaan Mangrove Untuk Menjaga Batas Negara

Riki Ariyanto 16 Dec 2021, 21:09
Kisah PKPRM Mangrove di Riau: Jutaan Mangrove Untuk Menjaga Batas Negara (foto/ist)
Kisah PKPRM Mangrove di Riau: Jutaan Mangrove Untuk Menjaga Batas Negara (foto/ist)

Bila mengambil jarak lurus antara garis pantai Pulau Bengkalis dengan garis pantai negara tetangga Malaysia, maka kedua daratan sebenarnya hanya terpisah ± 46 kilometer oleh Selat Melaka. Artinya Pulau Bengkalis merupakan salah satu batas negara dan pulau terdepan yang dapat menjadi etalase Indonesia. Karena itupula dampak perubahan iklim di wilayah pesisir ini menuntut perlunya strategi adaptasi dan mitigasi, salah satunya dengan melakukan penanaman mangrove.

Program dengan pelibatan masyarakat akan membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat (Siwiyanti et al., 2021). Kesejahteraan masyarakat akan dapat mendorong peran serta masyarakat untuk ikut bersama-sama memulihkan lingkungan melalui penanaman mangrove, sehingga mereka tidak semata melihat program ini sebagai kerja dan tanggungjawab pemerintah semata.

''Meski dari PKPRM Mangrove tidak memiliki anggaran pemeliharaan, kami sudah bersebati kuat dengan program pemerintah ini. Kami bertekad bahwa tiap bibit mangrove yang ditanam, harus kami jaga agar tetap hidup. Jadi kalau ada yang mati, kami memang sukarela menanamnya kembali,'' kata Rozita penuh semangat sambil menggotong bibit propagul.

Ia turun ke pantai, bersama puluhan anggota kelompok lainnya. Mereka mulai menyisip bibit yang mati dengan bibit yang baru. Tiap bibit yang ditanam, diikat menggunakan tali rafia ke ajir yang terbuat dari potongan bambu. Berpatokan dari ajir inilah mereka melihat satu persatu bibit yang perlu disisip. 

''Kalau air surut, berjuta ajir mangrove bisa terlihat dari tepi pantai. Inilah prajurit-prajurit penjaga desa kami dari abrasi,'' kata Rozita saat menanam bibit. (Rls)

Halaman: 23Lihat Semua