Menu

Kisah PKPRM Mangrove di Riau: Warga Desa Bagai Kenduri di Masa Pandemi

Riki Ariyanto 17 Dec 2021, 08:14
Kisah PKPRM Mangrove di Riau (2): Warga Desa Bagai Kenduri di Masa Pandemi (foto/ist)
Kisah PKPRM Mangrove di Riau (2): Warga Desa Bagai Kenduri di Masa Pandemi (foto/ist)

Dengan inspirasi adanya PKPRM Mangrove, sejak tahun 2020 masyarakat Desa Muntai Barat dibawah koordinasi Solihin, juga mulai membuka ekowisata berbasis mangrove di Pantai Raja Kecik. Secara gotong royong mereka mulai 'menularkan virus' cinta lingkungan bagi masyarakat sekitar, dengan cara berwisata tanpa merusak alam.

''Jika alam dirusak, maka pantai wisata Raja Kecik ini akan hilang. Jika hilang maka alternatif ekonomi masyarakat juga jadi hilang. Itu yang terus menerus kami sampaikan, dan Alhamdulillah masyarakat semakin cinta lingkungan, terutama cinta mangrove,'' ungkap Solihin.

Di lokasi ekowisata ini sudah terbangun jembatan Datok Bandar Jamal sepanjang hampir 1 Km yang dibangun secara swadaya, dan ujungnya menghadap langsung Selat Melaka ke arah Malaysia. Dari lokasi jembatan ini juga bisa terlihat jutaan bibit mangrove yang ditanam masyarakat. Sebagai sarana pendukung, masyarakat juga membuka usaha kuliner di lokasi pantai. Fasilitas yang sudah terbangun di antaranya toilet, mushola sederhana dan lahan parkir yang luas.

''Meski pantai wisata ini belum diresmikan, namun sudah ribuan orang juga datang kesini. Dengan adanya PKPRM Mangrove, sekarang kehidupan sosial ekonomi masyarakat jadi meningkat, baik dari kegiatan langsung maupun kegiatan ekowisata sebagai dampak dari program pemerintah tersebut,'' jelas Solihin.

Untuk terlibat dalam proses pemulihan ekosistem mangrove yang didanai APBN, kelompok masyarakat masih dihadapkan pada proses administrasi yang tidak mudah. Untuk itu mereka mendapatkan pendampingan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Indragiri Rokan pada pelaksanaan PKPRM Mangrove 2020, dan tahun ini dibantu Pokja BRGM RI.

''Syarat utamanya ada tiga saja, yakni tersedia lahan, ada kelompok, dan ada bibit. Alhamdulillah kelompok kami memenuhi syarat dan bisa mengikuti PKPRM Mangrove 2020 lalu, dan lanjut di 2021,'' kata Kumar (26), sekretaris IPMPL. 

Halaman: 234Lihat Semua