Menu

Warga Sipil Putus Asa Ketika Rumah Sakit Idlib Ditutup Karena Pemotongan Anggaran

Devi 17 Feb 2022, 12:24
Foto : Internet
Foto : Internet

“Kami memiliki dokter yang siap siaga 24/7,” kata direktur pelaksana Majid al-Aqraa, sambil menghela nafas. “Rumah sakit memberikan layanan yang sangat baik.”

Staf medis dan lembaga kemanusiaan mengatakan kesenjangan pendanaan bukanlah masalah baru, tetapi pemotongan baru-baru ini terjadi pada saat rumah sakit sudah tegang menyusul badai salju berat dan penyakit pernapasan yang merajalela di antara anak-anak.

“Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pendanaan ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan krisis keuangan dan COVID-19,” kata Dr Fadi Hakim, manajer advokasi di Syrian American Medical Society (SAMS).

“Infeksi musiman di antara anak-anak meningkat, jumlah anak-anak dengan bronkitis meningkat dua kali lipat.”

Di Idlib, kondisi kehidupan sudah mengerikan dan terus memburuk, dengan 97 persen populasi hidup dalam kemiskinan ekstrem dan 80 persen bergantung pada bantuan makanan setiap hari, menurut PBB. Penduduk juga berjuang untuk mengatasi meroketnya biaya bahan bakar, makanan dan obat-obatan karena jatuhnya nilai lira Turki, mata uang lokal yang diadopsi barat laut , bukan pound Suriah.

Hampir dua pertiga dari 4,4 juta orang yang tinggal di barat laut Suriah menjadi pengungsi internal, tetapi PBB hanya mampu mengamankan kurang dari 40 persen kebutuhan pendanaannya pada akhir tahun 2021 untuk provinsi tersebut.

Halaman: 234Lihat Semua