Berkenalan dengan Sejarah Yasinan dan Tahlilan yang Cuma Ada di Indonesia
Syair ini dilantunkan sembari menunggu sekaligus mempermudah jamaah mengetahui rumah mana yang menggelar acara Yasinan dan tahlil.
Ketika seseorang meninggal, arwahnya diyakini masih berada di sekitar rumah hingga tujuh hari, sebelum akhirnya pergi.
Arwah itu baru akan kembali di hari ke-40, hari ke-100, dan hari ke-1.000.
Alhasil, masyarakat kala itu yang percaya biasanya menyediakan ancak yang berisi makanan dan minuman serta kembang atau kemenyan di ruang tamu untuk arwah keluarganya.
Setelah Islam masuk, mantra-mantara kemudian digantikan lantunan bacaan ayat suci Alquran, dan Surah Yasin jadi pilihan.
Tradisi ini dilakukan untuk menggantikan kebiasaan masyarakat di era kala itu yang masih terikat dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, serta ajaran Hindu dan Budha.