Kala JTTS Mampu Mendekatkan yang Jauh dan Menghapuskan Rasa Rindu
"Saya berharap dengan adanya JTTS, industri perminyakan dan agribisnis semakin maju. Jalan tol ini akan teintegrasi dengan konektivitas kawasan dan memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri ke berbagai wilayah di wilayah Sumatera," harap Jokowi.
Namun, sejak merebak pada Desember 2019, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi dunia. Baik itu kehidupan sosial dan bermasyarakat, kesehatan, dan ekonomi di berbagai negara termasuk di Indonesia mengalami guncangan hebat. Perubahan gaya hidup terjadi bahkan hampir seluruh negara di dunia. Tak ayal, kontraksi pertumbuhan pun ikut terguncang akibat wabah virus asal China itu. Di Indonesia sendiri, pandemi Covid-19 telah menciptakan jurang yang semakin menganga dan membuat kemunduran di banyak bidang, tak terkecuali pembangunan di Indonesia.
Hal tersebut bahkan telah diungkapkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam acara Webinar LPEM UI, beberapa waktu yang lalu.
Sri mengatakan, “Pandemi membuat kemunduran di bidang pembangunan di Indonesia. Kita butuh dana yang besar untuk membiayai kebutuhan sebanyak itu. Tapi kita sadar, ini dilakukan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," jelasnya sat itu.
Namun, meskipun pandemi melanda, tak membuat PT Hutama Karya (Persero) patah arang. Sebagai salah satu BUMN terkemuka di Indonesia, Hutama Karya (Persero) tetap menorehkan prestasi di bidang pembangunan, salah satunya dengan mempercepat proses pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS. Padahal, bukan rahasia lagi, jika suatu pembangunan Jalan Tol tentu akan menyerap anggaran yang sangat besar.
Namun dalam menanggapi hal tersebut, Budi Harto selaku Direktur Utama Hutama Karya mengatakan jika pihaknya tidak mau main-main dan telah menyiapkan strategi untuk mencapai target yang dicanangkan di tahun 2022.