Menu

Tak Punya Uang Untuk Beli Rumah, Pria Asal Pakistan Ini Hidup di Rumah Pohon Selama Delapan Tahun

Devi 9 May 2022, 10:23
Foto : Farman Ali
Foto : Farman Ali

RIAU24.COM - Punya rumah yang nyaman dan layak, tentu jadi impian banyak orang. Untuk disebut sebagai rumah yang layak itu sendiri, mesti banyak pertimbangannya. Mulai dari lokasinya yang strategis, kualitas bangunan yang kokoh, hingga arsitektur yang nyaman. Jika semua itu bisa didapatkan, maka jadilah sebuah hunian yang aman buat masa depan.

Namun, ada yang berbeda dengan pria yang berasal dari Pakistan ini. Alih-alih punya rumah bahan bata seperti pada umumnya, yang ada malah dirinya membuat sebuah hunian di atas pohon. 

Alhasil, oleh orang-orang pun disebut sebagai si Tarzan dari Pakistan. Dilansir dari Boombastis, Farman Ali mungkin memiliki tempat tinggal yang cukup tak biasa dibanding rumah orang pada umumnya. Alih-alih berdinding bata dan semen, yang ada malah hanya lapisan sederhana seperti terpal, bahkan letaknya berada di atas pohon. Pria asal Karachi, Pakistan ini akhirnya oleh orang-orang sekitar disebut sebagai “Tarzan”.

Usut punya usut, sudah lama dirinya tinggal seperti itu, bahkan lebih dari delapan tahun. Farman Ali tinggal sendiri di rumah tersebut dan harus bertahan hidup dengan persediaan makanan juga peralatan yang sederhana. Awalnya mungkin tak ada yang mengira kalau orang bisa bertahan hidup dengan cara itu, namun siapa sangka kalau dia bisa membuktikannya.

Bukan karena hobi atau gaya hidup, Farman Ali ternyata memilih tinggal di atas pohon justru karena keterpaksaan. Keadaan ekonomi yang kurang, memaksa dirinya harus putar otak agar bisa bertahan hidup. Awalnya lelaki ini memilih untuk tidur di jalan.

Namun sayangnya, hal itu tidak bisa ia pertahankan karena keadaan cuaca yang bisa berbubah kapan saja akan berdampak tidak baik buat tubuhnya. Karena tak punya uang untuk beli rumah, Farman Ali akhirnya memilih untuk membuat rumahnya sendiri di atas pohon dengan bahan-bahan seadanya. Beruntung, sampai detik ini rumahnya tak pernah disentuh oleh pihak berwajib karena berada di kawasan umum.

Halaman: 12Lihat Semua