Suara indahnya ketika mengumandangkan azan bisa terdengar hingga seantero Tokyo tiap kali waktu salat tiba. 

Perkenalan Takazawa dengan Islam berlangsung secara tidak sengaja. Berawal ketika dirinya sedang ada di wiwlayah Shibuya. 

Ia melihat seseorang dengan berkulit putih dan berjanggut putih. Orang itu menganakan baju dan turban yang juga berwarna putih. 

"Orang itu memberikan sebuah kertas dan menyuruh saya untuk membaca kalimat yang tertera di dalamnya," ujar Takazawa. 

Kalimat itu ternyata syahadat, pengakuan pada keesaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. 

Seperti kebanyakan penduduk Jepang, saat itu Takazawa masih menganut aliran kepercayaan Shinto sehingga ia kesulitan untuk memahami keseluruhan maksud kalimat syahadat tersebut. Namun diakuinya bahwa ia sepintas mendengar nama Allah dan Muhammad.