RIAU24.COM - Fahri Hamzah selaku Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, menanggapi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah pada 3 September lalu.

Fahri mengatakan munculnya aksi protes hingga unjuk rasa di sejumlah daerah akibat kenaikan harga BBM merupakan hal yang wajar.

Ia menilai, tidak ada orang yang bisa menerima kenaikan harga BBM. Di setiap rezim suatu parpol pernah menjadi oposisi dan saat menjadi oposisi pasti menolak kenaikan BBM. Bahkan sampai menangis di kala itu.

"Tidak ada orang yang menerima kenaikan harga BBM itu. Karena setiap rezim itu pernah menjadi oposisi dan ketika mereka menjadi oposisi itu juga menolak kenaikan BBM, dan bahkan ada yang sampai nangis-nangis dan lain-lain. Itu pada masa lalu," ujar Fahri dalam diskusi Gelora Talk bertajuk ‘Akhirnya Harga BBM Melambung Tinggi, Apa Dampaknya?’ yang dikutip pada Kamis (8/9/2022) sindonews.com.

Menurut sosok yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR ini, jika kebijakan rezim yang sekarang berkuasa ditentang oleh partai politik dan juga masyarakat karena menaikkan harga BBM maka mau tidak mau harus menerima.

Ia mengatakan situasi itu adalah universal language atau bahasa universal rakyat yang mengharapkan harga BBM turun.