Taliban Buka Suara Soal Pangeran Harry Bunuh 25 Orang Saat Tugas Militer di Afghanistan
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan di bawah Taliban, Abdul Qahar Balkhi, mengkritik Pengakuan Harry tersebut.
Baca juga: Amsterdam Melarang Protes Setelah Serangan Antisemit Terhadap Penggemar Sepak Bola Israel
Dia mengatakan, pendudukan Barat di Afghanistan merupakan momen yang paling buruk dalam sejarah manusia.
“Pendudukan barat di Afghanistan benar-benar merupakan momen menjijikkan dalam sejarah manusia dan komentar Pangeran Harry adalah mikrokosmos dari trauma yang dialami warga Afghanistan di tangan pasukan pendudukan yang membunuh orang tak berdosa tanpa pertanggungjawaban apa pun,” kata Balkhi.
Harry dan istrinya Meghan, telah mundur dari kerajaan Inggris pada 2020. Mereka pindah ke California dan menjalani kehidupan baru. Sejak saat itu, Harry dan Meghan menyampaikan kritik pedas terhadap House of Windsor dan media Inggris.
Keluarga kerajaan Inggris, juru bicara Raja Charles III dan Pangeran William menolak berkomentar mengenai buku Harry.