Merajut Sepotong Asa di Hamparan Gambut Semenanjung Kampar Lewat Konservasi Alam yang Ditaja APRIL Group dan RAPP
Bukan hanya kondisi hutan yang hancur, tetapi ekosistemnya yang sudah rapuh.
Tak ayal, rawa gambut di kawasan Semenanjung Kampar juga terancam kering akibat pertanian komersial serta kebakaran yang dilakukan pendatang dalam membuka lahan.
Berdasarkan penelitian yang dimulai sejak Mei hingga Desember 2015 lalu oleh lembaga konservasi alam Fauna & Flora International (FFI) bersama tim ekologi Restorasi Ekosistem Riau (RER), diketahui jika Restorasi Ekosistem Riau merupakan rumah ternyaman bagi ratusan spesies yakni dengan rincian 759 spesies, 119 spesies pohon dan 69 spesies non-pohon.
Hasil penelitian itu didapat lewat pemantauan satwa dengan menggunakan kamera trap dan operasi pengelolaan ekosistem.
Hasilnya menyebutkan jika dari ratusan spesies di dalam hutan Semenanjung Kampar terdapat 52 spesies langka dari kategori mamalia, tumbuhan, burung, amfibi, dan reptil, 5 spesies tergolong kritis, 14 terancam punah, dan 25 lainnya rentan.
Adapun ke 52 spesies langka ini masuk ke dalam daftar merah (red list species) oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) dengan kategori Critical Endangered (kritis), Endangered (terancam punah), dan Vulnerable (rentan).