Cerita Hantu Sungai, Nasib Nikmah, dan Lahirnya Batik Asli Riau...
Dari sana, Nikmah turut mencari nafkah menjadi buruh harian yang kadang berupah Rp 40.000 sehari.
"Terus ada kawan tanya, 'Ibu kerja apa?' Ikut suami. 'Nanti kalau ada pelatihan dari RAPP (PT Riau Andalan Pulp and Papper), Ibu ikut ke rumah batik, ya.' Tetapi saya belum bisa. 'Enggak apa-apa, nanti lama-lama bisa'," ulang Nikmah soal awal mula pertemuannya dengan Siti Nurbaya yang lalu mendekatkannya pada membatik.
Kegiatan warga dalam membatik di Rumah Batik Andalan memang berangkat dari nol tanpa tersentuh kultur batik.
Inisiasi kemudian datang seorang kapolres yang istrinya memahami batik pada kisaran tahun 2000, dan didukung pembangunan rumah batik oleh RAPP, yang merupakan perusahaan pulp dan kertas di Riau. Sekitar 60 orang dilatih dengan memanggil pembatik dari Yogyakarta.
Namun, jumlah itu menyusut dan masih berproses lama karena proses pewarnaan yang belum sempurna, demikian juga pengecapan.