Sejumlah Tokoh Partai Ummat Buat Gerakan Anak Riau Bisa Masuk di Pertamina
Jika berkaca kebelakang seperti Perusahaan Chevron tambahnya, mereka melibatkan tenaga kerja lokal sesuai dengan keahlian masing-masing. Mulai dari pengecatan, penyediaan makan minum sampai ke pekerjaan berat. Sehingga saat itu ekonomi masyarakat sangat baik, karena tidak ada pengangguran.
"Namun kebijakan perusahaan kita sekarang, sangat berbanding terbalik dari perusahaan asing yang ada di Riau sebelumnya. Dimana perusahaan sekarang telah mengatur semua pekerjaan di pusat dan mengabaikan tenaga kerja maupun kontraktor lokal. Untuk itu kita harus membuat pergerakan supaya kita bisa dilibatkan dalam pengelolaan SDA di Riau," tegas Said Lukman lagi.
Sementara itu Bismar meminta Pertamina agar menerapkan hal yang baik saat massa dikelola oleh Chevron untuk anak Riau agar pengusaha didaerah bisa tumbuh.
"Adanya gerakan bersama ini diharapkan bisa memberikan kesempatan usaha seluas-luasnya kepada dunia usaha lokal. Karena jika tidak ada gerakan ini akan terjadi monopoli dan masyarakat menjadi miskin,"paparnya.
Sementara itu salah satu pelaku pengusaha lokal Ori Naldes, menyampaikan bahwa Pertamina dalam memberikan pekerjaan pada pengusaha lokal memang membuka peluang pada semua orang. Tapi siapa yang bisa ikut mereka membuat aturan yang tidak semua orang bisa.
"Secara frontal tidak ada. Tapi siapa yang sanggup kegiatan kita yang baru mulai tapi tidak dibayar hingga 1 tahun. Yang saya keluhkan itu,"pungkasnya.