Menyedihkan Melihat Anak-anak Gaza, Tubuh Tinggal Tulang Karena Kelaparan
Bayi Palestina berusia tujuh bulan, Fayez Abu Ataya, juga meninggal secara tragis di Gaza tengah karena kekurangan susu dan obat-obatan akibat blokade Israel yang menghancurkan. Fayez, yang tampak hanya sebagai kerangka, terekam dalam video saat ia meninggal karena kelaparan dalam pelukan ayahnya di Rumah Sakit al-Aqsa di Deir al-Balah.
Kepala kantor badan bantuan PBB OCHA di Wilayah Palestina yang diduduki, Andrea De Domenico, menekankan pada hari Senin (3/6/2024) bahwa krisis kemanusiaan di Rafah telah meningkat ke tingkat kritis. Dia menggarisbawahi semakin berkurang dan penuhnya ruang yang tersedia bagi warga sipil untuk berkumpul dan mencari perlindungan.
De Domenico berbagi pengamatannya dari perjalanannya baru-baru ini ke Gaza, menyoroti situasi mengerikan di Rafah dan dampak parah serangan udara Israel terhadap warga sipil. “Peristiwa di Rafah sejak 7 Mei diikuti dengan perpindahan hingga hampir satu juta orang yang mengungsi selama berbulan-bulan di Rafah dan kini mereka telah pindah secara tiba-tiba… Hasilnya adalah bahwa ruang yang tersisa bagi warga sipil untuk berkonglomerasi dan keluar semakin menyempit, semakin padat,” tegas De Domenico dalam konferensi pers virtual di PBB.
De Domenico menggambarkan masyarakat Gaza sebagai tamu yang sangat ramah dan tangguh, mengakui kehangatan dan kekuatan mereka. Namun, ia mencatat bahwa keadaan buruk yang sedang berlangsung secara bertahap “semakin mengikis tatanan ini secara progresif.”
Lebih lanjut dia mengatakan, seluruh rumah sakit di Rafah sudah tidak beroperasi lagi, hanya menyisakan rumah sakit lapangan untuk memberikan pelayanan medis. Dengan sekitar 950.000 orang yang tersisa di Rafah, ia menyoroti bahwa kondisi operasional di wilayah tersebut terus menimbulkan tantangan yang signifikan. “Perspektif terjadinya perang hingga akhir tahun sungguh menakutkan dalam pikiran saya,” katanya.