Shell dan BP Hadapi Kelangkaan Bahan Bakar di SPBU Seluruh Indonesia
RIAU24.COM - Shell Indonesia tengah berjuang mengatasi kelangkaan bahan bakar di beberapa stasiun pengisian bahan bakarnya, bersama dengan BP dan Vivo, akibat apa yang digambarkan perusahaan sebagai tantangan pengadaan dan distribusi. Gangguan tersebut telah menyebabkan keluhan pelanggan, dan Shell memastikan pihaknya berupaya memulihkan operasi normal secepatnya.
"Shell Indonesia tengah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan bahan bakar di SPBU kami sesegera mungkin," kata perusahaan dalam pernyataannya pada Sabtu. Meskipun terjadi kelangkaan, Shell tetap menyediakan produk dan layanan lainnya di lokasinya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menanggapi masalah tersebut pada hari Senin, dengan menekankan bahwa kekurangan tersebut disebabkan oleh masalah operasional di dalam perusahaan dan bukan keterlambatan regulasi. “Tidak ada masalah mendasar di sini. Izin impor telah dikeluarkan dan diselesaikan. Ini tampaknya merupakan masalah teknis,” kata Bahlil saat jumpa pers.
Meski Bahlil tidak menjelaskan secara rinci penyebabnya, ia menduga keterlambatan kedatangan truk tangki BBM bisa menjadi salah satu faktornya. Menteri tersebut mencatat bahwa perusahaan minyak milik negara, PT.Pertamina, tidak terpengaruh, dengan ketersediaan dan distribusi BBM berjalan sesuai rencana. "Untuk konsumsi publik, tidak ada masalah. Beberapa perusahaan mungkin mengalami keterlambatan atau memiliki barang yang masih dalam perjalanan," imbuhnya.
Kelangkaan ini terjadi menyusul kenaikan harga bahan bakar oleh penyedia utama, termasuk Petronas, Shell, dan BP, yang menaikkan harga pada 1 Februari 2025, sebagai respons terhadap fluktuasi pasar minyak global dan melemahnya nilai tukar rupiah.
Meskipun menghadapi tantangan ini, pemerintah Indonesia meyakinkan publik bahwa tidak ada masalah rantai pasokan yang lebih luas yang memengaruhi PERTAMINA, sehingga memastikan kebutuhan bahan bakar negara tetap terkelola dengan baik. ***