Arab Saudi Khawatir Iran Akan Menggunakan Nuklir, Berusaha Menengahi Kesepakatan Baru Trump-Teheran

Di masa lalu, Arab Saudi mendukung kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan besar dunia tetapi kemudian mendukung keputusan Trump untuk menarik diri darinya pada 2018.
Setahun setelah penarikan AS, serangan drone dan rudal besar menghantam fasilitas minyak Arab Saudi, untuk sementara memangkas produksi menjadi setengahnya.
Pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab, tetapi AS menyalahkan Iran. Namun, meskipun demikian, AS tidak mengambil tindakan militer untuk membela Arab Saudi.
Hubungan antara Arab Saudi dan Iran telah meningkat secara signifikan sejak saat itu.
Pada Maret 2023, kedua negara sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Tiongkok.
Menurut laporan CNN, para pejabat Saudi khawatir bahwa jika Iran merasa terisolasi, mungkin lebih mungkin untuk mengembangkan senjata nuklir. Para pejabat di Riyadh melihat kesepakatan baru sebagai cara untuk mencegah hal ini.