RIAU24.COM -Pengurutan kasus korupsi eskpor impor minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina menemukan adanya manipulasi bahan bakar minyak (BBM) research octane number (RON) 90 yang dipasarkan menjadi RON 92. 

Hal ini terungkap dalam penjelasan kronologi dan mosud operandi prktik permufakatan jahat yang dilakukan para pelaku.

Melansir republika.co.id atas tindak pidana korupsi ekpor impor minyakmentah ini negara dirugikan sebesar Rp193,7 triliun. 

RON adalah kadar oktan pada jenis bahan bakar bensin yang menjadi standar kualitas BBM. Semakin tinggi kadar oktan atau RON pada BBM maka semakin baik sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Sebaliknya, kadar oktan atau RON rendah menunjukkan kualitas yang buruk. Dalam kasus itu Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Abdul Qohar mengungkapkan, adanya berbagai praktik korupsi dalam ekspor impor minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina.

Salah satunya terkait dengan pengadaan impor produk kilang berupa BBM RON 92 yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga.