Zelensky Tinggalkan Gedung Putih Tanpa Menandatangani Kesepakatan Mineral, Trump: Dia Tidak Sopan

10 menit terakhir dari pertemuan hampir 45 menit berubah menjadi adu argumen yang menegangkan antara Trump, Wakil Presiden JD Vance, dan Zelensky, yang telah mendesak skeptisisme tentang komitmen Rusia terhadap diplomasi, dengan mengutip pelanggaran komitmen Moskow selama bertahun-tahun di panggung global.
Tujuan utama Zelensky dalam aksi duduk itu adalah untuk menekan Trump agar tidak meninggalkan negaranya dan memperingatkan agar tidak terlalu dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sebaliknya, ia malah dibentak-bentak sementara Trump tampak mempermainkan drama di depan kamera.
Pada satu titik, Zelensky mengatakan Putin telah melanggar "tandatangannya sendiri" sebanyak 25 kali pada gencatan senjata dan perjanjian lainnya dan tidak dapat dipercaya. Trump menanggapi bahwa Putin tidak melanggar perjanjian dengannya dan lebih banyak menghindari pertanyaan tentang pemberian jaminan keamanan kepada Ukraina, dengan mengatakan bahwa ia berpikir kesepakatan mineral -- yang sekarang ditangguhkan -- akan secara efektif mengakhiri pertempuran.
Suasana mulai memanas setelah Vance menantang Zelensky, dengan mengatakan kepadanya, “Tuan Presiden, dengan segala hormat, saya pikir tidak sopan bagi Anda untuk datang ke Ruang Oval untuk mencoba mengajukan gugatan hukum di depan media Amerika.” Zelensky mencoba menolak, yang mendorong Trump untuk meninggikan suaranya dan berkata, “Anda mempertaruhkan nyawa jutaan orang.”
Di titik lain, Trump menyatakan dirinya "berada di tengah" dan tidak berada di pihak Ukraina atau Rusia dalam konflik tersebut. Ia kemudian mengejek "kebencian" Zelensky terhadap Putin sebagai hambatan menuju perdamaian.
"Anda melihat kebencian yang ia miliki terhadap Putin," kata Trump. "Sangat sulit bagi saya untuk berdamai dengan kebencian semacam itu."