Uni Eropa Adakan Pembicaraan Darurat Setelah Trump Menyebut Serangan Rusia ke Ukraina Sebagai Kesalahan

RIAU24.COM - Para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu di Luksemburg pada hari Senin (14 April), dengan Ukraina menduduki agenda teratas, menyusul serangan mematikan Rusia di kota Sumy yang menewaskan sedikitnya 34 orang dan lebih dari 100 terluka.
Serangan itu, yang terjadi pada Minggu Palma, telah menuai kecaman keras dari para pemimpin Eropa, banyak di antaranya melihatnya sebagai tanggapan langsung terhadap upaya perdamaian baru-baru ini.
Rusia sejauh ini telah menolak gencatan senjata yang diusulkan, dan para pemimpin Uni Eropa mengatakan ini hanya membuktikan mengapa Ukraina harus didukung penuh.
"Ini mengingatkan kita mengapa kita harus terus menekan Rusia secara maksimal," kata kepala urusan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas, memperingatkan agar tidak menyerah karena Presiden Vladimir Putin terus menolak tawaran diplomatik.
Menteri Luar Negeri Polandia Radosław Sikorski menyebut serangan itu sebagai tindakan keji, menggambarkannya sebagai jawaban mengejek Rusia terhadap upaya Presiden Trump untuk menengahi perdamaian.
"Saya harap pemerintah AS menyadari bahwa pemimpin Rusia mengejek niat baik mereka," tambah Sikorski.