Squat 2.000 Kali, Pria Ini Alami Gagal Ginjal Akut

Devi 25 Mar 2025, 15:21
Squat 2.000 Kali, Pria Ini Alami Gagal Ginjal Akut
Squat 2.000 Kali, Pria Ini Alami Gagal Ginjal Akut

RIAU24.COM - Seorang pria di Vladivostok, Russia masuk rumah sakit akibat gagal ginjal akut usai melakukan tantangan squat 2.000 kali. Dokter di departemen nefrologi Vladivostok Clinical Hospital 2 baru-baru ini melaporkan kejadian seorang pria berusia 20-an mengalami penurunan fungsi ginjal akibat aktivitas berlebihan.

Dikutip dari Oddity Central, pasien itu memberitahu dokter bahwa dirinya baru saja memenangkan taruhan dengan seorang teman untuk melakukan squat 2.000 kali. Setelah melakukan tantangan itu, pasien mulai mengalami gejala-gejala yang mengganggu.

Kakinya sakit dan membengkak, urinenya berubah warna menjadi cokelat tua, dan tak lama kemudian ia tidak bisa buang air kecil sama sekali. Karena takut kondisinya memburuk, pria itu memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Dokter mendiagnosis pasien tersebut dengan rhabdomyolysis, sebuah kondisi serius yang menyebabkan jaringan otot rusak dan masuk ke aliran darah. Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi tersebut dapat memicu gagal ginjal, masalah jantung, bahkan kematian.

Terlalu keras berolahraga bisa menyebabkan rhabdomyolysis. Hal ini terjadi ketika otot tidak punya waktu untuk pulih setelah latihan yang intens.

Pria tersebut mengalami kerusakan otot kaki yang menyebabkan peningkatan tajam kadar kreatinin dan urea dalam darah. Pemeriksaan menyeluruh mengungkapkan fungsi ginjal pasien menurun 50 persen.

Beruntung, dokter berhasil menyembuhkan gagal ginjal akut pria tersebut tanpa dialisis. Tapi kerusakan akibat rhabdomyolysis membuat pasien membutuhkan waktu pulih lebih lama.

Fungsi ginjalnya masih berkurang dan ia harus menjalani rehabilitasi selama 3-12 bulan.

Olahraga memang bermanfaat untuk kesehatan, tapi lakukan sewajarnya. Pihak rumah sakit mengingatkan olahraga berlebihan dapat memberikan konsekuensi buruk pada kesehatan.

"Kekuatan tidak hanya terletak pada pencapaian fisik tetapi juga pada kemampuan untuk merawat tubuh Anda," kata pihak rumah sakit. ***