Masa Studi SMK akan Ditambah 1 Tahun, Persiapan Kerja ke Luar Negeri

RIAU24.COM -Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana mengubah durasi masa studi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi 4 tahun dari semula 3 tahun untuk persiapan bekerja ke luar negeri.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan penambahan masa studi selama 1 tahun itu akan diberlakukan untuk SMK berperingkat PK atau unggulan.
"Menyiapkan lulusan SMK yang siap untuk bekerja di mancanegara dan kami merencanakan SMK-SMK kita terutama SMK yang sudah berperingkat PK program unggulan ini nanti akan kami desain untuk menjadi SMK yang masa studinya sedikit lebih lama dari SMK yang lainnya," kata Mu'ti yang disiarkan di kanal YouTube Kemendikdasmen.
"SMK itu kita desain untuk nanti bisa belajar 4 tahun dan 1 tahun yang terakhir adalah untuk penyiapan mereka bekerja di mancanegara," sambungnya.
Mu'ti menjelaskan Kemendikdasmen akan menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran dalam menjalankan program ini.
Ia menyebut kerja sama itu salah satunya dilakukan agar para siswa SMK unggulan dapat langsung mendapat pelatihan di Balai Latihan Kerja atau BLK untuk mengembangkan keterampilan mereka.
Lebih lanjut, Mu'ti menuturkan pelajar SMK akan mendapatkan sertifikasi setelah belajar selama 3 tahun dan mendapat pelatihan di BLK.
Ia berharap skema baru ini dapat menekan angka pengangguran di Indonesia dengan menyelaraskan kebutuhan industri dengan pasar tenaga kerja.
Dalam laman resmi Vokasi Kemendikbud, SMK PK merupakan kelanjutan dari program sebelumnya, yakni SMK Center of Excellence (CoE) dan Revitalisasi SMK.
Program ini mencakup empat sektor prioritas utama, yakni pemesinan dan konstruksi, ekonomi kreatif, hospitality, care services, serta prioritas lain (kerja sama luar negeri, KEK, maritim dan pertanian).
SMK PK juga menyertakan pelatihan kepala sekolah, guru kejuruan, kurikulum via pembelajaran dengan paradigma baru, serta digitalisasi sekolah.
Program SMK PK sebagai sekolah rujukan dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja sekolah di sekitarnya agar semakin relevan dengan kebutuhan dunia kerja maupun industri.
(***)