Menu

Akan Dilaporkan ke Polisi, Andi Arief Malah Nantang dan Sindir Sekjen PDIP Buta Huruf

Satria Utama 3 Jan 2019, 10:05
Andi Arief
Andi Arief

RIAU24.COM -  Meski telah menghapus cuitannya soal 70 juta surat suara yang sudah di coblos di Tanjung Priok, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengaku tidak gentar jika dilaporkan ke polisi.

Ia mengaku cuitannya justeru membuat KPU bergerak untuk mengecek kebenaran informasi yang sudah beredar di media sosial beberapa jam sebelumnya. Ia pun menyindir Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai orang yang buta huruf.

“Hasto Sekjen PDIP buta huruf. suruh baca tuit saya dengan jelas. Saya menghimbau supaya dicek. Karena isu itu sudah dari sore muncul. Bahkan Ketua KPU sendiri mengakui dia mendapat kabar dari sore. KPU beegerak setelah himbauan saya,” cuitnya, Kamis (3/1/201) pagi.

Andi Arief juga balik menantang dan siap jika saja dirinya dipolisikan terkait cuitannya itu. “Silahkan saja kalau Saya mau dilaporkan,” tantangnya.

“Tinggal aparat hukum mau berfihak pada Hasto Sekjen PDIP yang buta huruf membaca tuit saya, atau berfihak pada saya yg ingin menyelamatkan pemilu supaya jurdil,” tutup Andi.

Kabar tentang adanya 70 juta surat suara yang sudah dicoblos pada nomor urut 01 itu memang sudah beredar sejak Rabu (2/1/2019) sore.

Pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIB, Andi Arief bercuit di akun pribadinya, @AndiArief_.
“Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar,” cuitnya saat itu seperti dilansir pojoksatu.id.

Sebelumnya, rekaman suara seorang pria yang tidak dikenal yang beredar sekitar tiga jam sebelum Andi menuliskan twitnya itu. Menurut pria dalam rekaman suara itu, ada tujuh kontainer yang baru tiba dari Republik Rakyat China, yang isinya adalah surat suara yang sudah tercoblos.

Menanggapi hal itu, Komisioner KPU RI dan Bawaslu datang langsung ke Tanjung Priok, sudah memastikan bahwa kabar tersebut adalah hoax. Andi pun disebut-sebut akan dilaporkan ke polisi karena telah ikut menyebarkan berita hoax tersebut.***