RIAU24.COM -  Gubernur Nusa Tenggara Timur berencana menutup Taman Nasional Komodo selama 1 tahun. Banyak faktor yang menurutnya mendasari kebijakan itu. Apalagi jika melihat kondisinya saat ini.

"Pemerintah NTT akan melakukan penataan terhadap kawasan Taman Nasional Komodo agar menjadi lebih baik, sehingga habitat komodo menjadi lebih berkembang. Kami akan menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, di Kupang, Minggu 20 Januari 2019.

Seperti dilansir antara, meski menyatakan akan menutup salah satu destinasi wisata andalan di Tanah Air, namun Viktor tak menjelaskan kapan penutupan akan dilakukan. Menurutnya, langkah itu ditempuh supaya pemerintah setempat lebih mudah dalam menata ulang kawasan wisata itu.

Menurut Viktor, kondisi satu-satunya binatang zaman purba yang masih tersisa di muka bumi tersebut, terus mengecil. Hal itu disebabkan makin berkurangnya rusa, yang merupakan makanan utama binatang tersebut.

"Kondisi tubuh komodo tidak sebesar dulu lagi, karena populasi rusa sebagai makanan utama komodo terus berkurang karena maraknya pencurian rusa di kawasan itu," tegas Viktor, seperti dilansir detik.com.

Tidak hanya badan yang semakin kecil, jumlah komodo yang berada di Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores itu juga sudah semakin berkurang.

Terpisah, Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Budhy Kurniawan menegskan, sejauh ini aktivitas di Taman Nasional Komodo masih berjalan seperti biasa. Saat ditanya tentang rencana penutupan kawasan itu,
Budhy tidak menanggapinya.

 Untuk diketahui, Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, NTT sendiri masuk dalam 10 Destinasi Prioritas pemerintah atau lebih dikenal 10 Bali Baru. Sejak dibuka menjadi kawasan wisata, banyak turis dari mancanegara datang, hanya untuk bisa melihat komodo, satu-satunya binatang yang sudah hidup sejak era purbakala, yang hingga kini masih hidup. ***

R24/wan