Menu

Banyak Selebritis Terjerumus Prostitusi Gara-gara 'BPJS'

Siswandi 25 Jan 2019, 10:24
Jane Shalimar
Jane Shalimar

RIAU24.COM -  JAKARTA- Terungkapnya kasus prostitusi online yang diduga melibatkan artis hingga model di Tanah Air belum lama ini, seolah menguak kembali sisi kelam yang dilakoni para selebritis di Tanah Air. Soalnya, kabar tentang selebritis yang diduga terlibat dalam dunia prostitusi, sebenarnya sudah lama terdengar.

Kondisi ini tak ditampik salah seorang artis Indonesia, Jane Shalimar. Dari pengamatannya, ada satu faktor yang membuat para selebritis terjerumus dalam kelamnya dunia prostitusi. Jane menyebut, faktor itu adalah BPJS (budget pas-pasan Jiwa Sosialita, red)

Hal itu dilontarkannya saat mengisi diskusi perang prostitusi online dan kejahatan pada perempuan, yang digelar Kamis 24 Januari 2019 kemarin di Jakarta.

Jane mengaku ia cukup banyak bergaul dengan para artis dan selebritis, termasuk selebriti yang kurang terkenal.

Menurutnya, seringkali teman-temannya para selebritis itu berpenampilan wah dan memakai barang bermerek dari ujung kepala sampai ujung kaki. Namun setelah ditelusuri lebih dalam, faktanya malah mengejutkan. Sebab, banyak latar belakang keluarganya berbanding terbalik dengan gaya mereka saat ini.

"Karena mereka ingin (pindah) ke strata menengah ke atas yang wah. Kalau saya bisa sebut yaitu budget pas-pasan jiwa sosialita atau 'BPJS'," ujarnya, seperti dilansir republika.co.id.

Penghasilan yang pas-pasan tersebut, tambahnya, tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup yang mewah. Buntutnya, si selebritis tersebut yang umumnya perempuan, mengambil jalan pintas dengan terjun ke dunia prostitusi.

"Para perempuan ini berpikir bisa mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat atau easy money.Tetapi sekali lagi saya tegaskan kalau tidak semua selebritis seperti itu (terjun ke dunia prostitusi), itu hanya dilakukan segelintir orang," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Jane mengharapkan aturan hukum yang mengatur terkait dunia kelam ini, benar-benar bisa memberikan efek jera. Menurutnya, aturan yang ada sekarang belum sepenuhnya mengakomodir masalah itu dan efeknya perempuan dianggap sebelah mata. ***

R24/wan