Menu

Pria ini Lumpuh Usai Mengkonsumsi Buah Pisang dan Jeruk

Riko 25 Jan 2019, 18:06
Foto:  Internet
Foto: Internet

RIAU24.COM - Seorang pria berusia 60-an bernama Wang yang berasal dari kawasan Xi’an, Shaanxi, Tiongkok mengalami kelumpuhan hanya gara-gara makan pisang dan jeruk.

Melansir dari Doktersehat, 25 Januari 2019, Wang mengalami kelumpuhan karena mengonsumsi buah dan pisang dalam jumlah yang berlebihan. Wang ternyata mengonsumsi total sekitar 2,5 pisang dan 3 kg jeruk hanya dalam waktu seminggu karena percaya jika banyak-banyak mengonsumsi kedua buah ini bisa membuatnya menjadi lebih sehat.

Setelahnya, Wang merasakan gejala mati rasa dan lumpuh. Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit oleh keluarganya. Dokter menyebut kasus yang dialami oleh Wang diawali oleh kondisi ginjalnya yang tidak berfungsi dengan semestinya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya jeruk dan pisang yang Wang konsumsi. Kedua buah ini memiliki kandungan potasium yang tinggi sehingga bisa membuat fungsi ginjal menurun. Selain itu, kandungan kalium yang tinggi dari kedua buah ini juga menyebabkan kondisi hyperkalemiayang memberikan efek kurang baik bagi kesehatan ginjal.

Salah satu dampak dari kondisi hyperkalemia yang dialami oleh Wang adalah kelumpuhan. Ia sebenarnya juga cukup beruntung karena jika hyperkalemia sudah berlangsung cukup parah, bisa saja memicu serangan jantung yang mematikan.

Pakar kesehatan menyebut hyperkalemia sebagai kondisi yang membuat kadar kalium di dalam darah melebihi batas normal. Sebagai informasi, kadar kalium yang wajar adalah sekitar 3,6 – 5,2 mmol/liter. Jika kadarnya sudah sampai melebihi 7 mmol/liter, maka akan muncul gejala hyperkalemia yang akan mempengaruhi fungsi jantung, otot, dan kesehatan tulang.

Gejala awal yang akan dialami oleh mereka yang menderita hyperkalemia adalah mual-mual, tubuh yang lelah, kesemutan, hingga otot yang lemah. Hal inilah yang membuat penderitanya seperti merasakan sensasi kelumpuhan. Selain itu, jika sampai hyperkalemia memiicu komplikasi yang serius, maka bisa jadi ritme jantung akan berubah. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai aritmia jantung.

Masalahnya adalah aritmia jantung bisa memicu fibrilasi ventrikel yang bisa mengacaukan denyut jantung. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik, jantung bisa saja berhenti berdetak dan memicu kematian.