Sangat Rajin Sedekah, Tapi Malah Dapat Siksa di Neraka Gara-gara 4 Hal ini
RIAU24.COM - Sedekah merupakan perilaku terpuji yang sangat disukai oleh Allah SWT dan sangat dianjurkan bagi kita yang mempunyai rejeki lebih. Dengan bersedekah kita akan membersihkan harta-harta kita yang mungkin saat mencarinya tercampur dengan hal-hal yang mudharat.
Kita bersedekah dengan harapan bisa menjadi naungan di hari kiamat, dan menjadi penyelamat di padang mahsyar kelak. Tapi realitanya, sedekah sekalipun bisa menyeret ke neraka jika kita salah dalam mengamalkannya.
Berikut beberapa kesalahan dalam bersedekah yang justru menjerumuskan pelakunya ke neraka seperti dikutip dari izi.or.id:
1. Menyakiti tetangga dengan lisan dan perbuatan
Menghina tetangga, mencemooh dan menyakiti perasaan tetangga merupakan perbuatan yang tercela. Parahnya lagi, perbuatan kita menyakiti hati tetangga dan kerabat justru dapat menghambat kucuran pahala kita, termasuk pahala bersedekah.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya sahabat, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya si Fulanah sering melakukan shalat malam, berpuasa di siang harinya, mengerjakan (berbagai amal kebaikan), dan bersedekah, namun ia juga suka mengganggu tetangganya dengan lisannya.”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda, “Tiada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka.”
Ditanyakan lagi kepada beliau, “Sesungguhnya si Fulanah lainnya (hanya) mengerjakan shalat wajib dan bersedekah (hanya) dengan sepotong keju, dan ia pun tidak pernah mengganggu seorangpun.”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Dia termasuk penghuni surga.” (HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, hadits no. 119)
2. Menyakiti perasaan si penerima sedekah
Ada orang yang rajin sedekah, tapi setelah itu terus-terusan diungkit ke orang lain, sehingga membuat malu dan merendahkan harga diri si penerima. Sedekah seperti ini bisa jadi tidak memperoleh apapun di akhirat kelak.
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membatalkan sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Maka keadaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah/berdebu). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (QS. Al Baqarah: 264)
Bersedekah memang melipatgandakan rezeki. Namun jka kita bersedekah hanya tujuannya untuk menjadi kaya raya di dunia, maka niat kita sedekah sebagai ibadah justru jadi hilang nilainya.
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan,” (QS. Hud: ayat 15-16).
4. Bersedekah untuk pencitraan/Riya
Banyak juga orang bersedakah agar mendapat gelar dermawan, supaya ketahuan banyak uang, supaya kelihatan baik. Astaghfirullah, justru 1 dari 3 orang yang pertama kali masuk neraka adalah orang yang bersedekah dengan tujuan dipuji oleh manusia lain. Na’udzubillah min dzalik.
“Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya, ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab, ‘Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’ Allah berkata, ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka,” (HR. Muslim, shahih).***
R24/bara