Menu

Diduga Produksi Tapak Sepatu Berlafaz Allah, Polisi Periksa Pabrik Nike, Ini Faktanya

Satria Utama 6 Feb 2019, 18:05
Kapolres Kota Tangerang Kombes Sabilul Alif Mengecek Salah Satu Pabrik Sepatu Nike Terkait Heboh Desain Sepatu Berlafaz Allah (foto: Ist/net)
Kapolres Kota Tangerang Kombes Sabilul Alif Mengecek Salah Satu Pabrik Sepatu Nike Terkait Heboh Desain Sepatu Berlafaz Allah (foto: Ist/net)

RIAU24.COM -  TANGERANG - Beredarnya sepatu Nike Air Max 270 yang disebut-sebut memiliki desain tapak sepatu berlafaz Allah, membuat heboh media sosial (medsos). Menindaklanjuti informasi yang beredar, pihak Polresta Tangerang pun mengecek salah satu pabrik Nike, yakni PT Adis Dimension Footwear (ADF) di Balarajara, Kabupaten Tangerang.

Kapolres Kota Tangerang Kombes Sabilul Alif menjelaskan, setelah melakukan pemeriksaan bersama pengurus perusahaan, tidak menemukan adanya desain sepatu seperti yang ramai diperbincangkan itu.

"Kedatangan kami untuk menindaklanjuti informasi soal desain sepatu yang dianggap menyerupai atau mirip lafaz Allah itu. Di PT Adis ini tidak ada seperti itu. Kami sudah cek tadi," ujar Sabilul, Rabu (6/2/2019) seperti dilansir okezone.

Kapolres mengimbau, masyarakat bijaksan dan tidak gegabah dalam menyebarluaskan informasi. Sabilul meminta, agar masyarakat melaporkan apabila menemukan desain sepatu semacam itu. "Masyarakat jangan main hakim sendiri. Laporkan ke kami agar kami yang tindak lanjuti," ucap Sabilul.

Sementara HRD PT. ADF Sandi mengaku mengetahui viralnya berita soal desain sepatu itu. Namun, Sandi memastikan perusahaan tempatnya bekerja tidak memproduksi sepatu dengan desain tersebut.

"Tadi sudah kita periksa bersama, tidak ada dan kami memang tidak memproduksi seperti itu," kata Sandi.

Diketahui, viralnya desain sepatu yang dianggap mirip lafaz Allah tersebut, tulisan yang dimaksud sebenarnya adalah Air Max, dengan font tegak yang menyambung. Namun menurut warganet, desain tulisan tersebut dianggap menyalahi kaidah Islam.

Bahkan dalam hal ini, warganet juga banyak yang turut petisi untuk menarik penjualan sepatu tersebut.***

 

R24/bara