Dinilai Ingkar Janji, Ratusan Masyarakat Darul Aman Demo PT Priatama Riau di Rupat, Bengkalis
RIAU24.COM - BENGKALIS- Ratusan masyarakat Desa Darul Aman, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, menggelar aksi unjuk rasa dengan mendatangi kantor PT Priatama Riau (PR) di Kelurahan Tanjung Kapal. Masyarakat kecewa dengan sikap perusahaan perkebunan sawit itu, karena dinilai telah ingkar terhadap janji yang sudah pernah disampaikan kepada masyarakat.
Massa menyebutkan, ada beberapa janji perusahaan yang sudah beroperasi di Desa Darul Aman sejak 15 tahun lalu itu, namun hingga kini belum kunjung dipenuhi.
Di antaranya terkait lingkungan hidup, pendidikan dan tenaga kerja. Masyarakat juga menuntut PT PR segera melakukan normalisasi sejumlah sungai, yang yang berbatasan langsung dengan lahan yang dikelola perusahaan itu.
Pasalnya, sejak beroperasi di Desa Darul Aman, ada beberapa anak sungai yang diduga dialihgunakan pihak perusahaan secara sepihak. Akibatnya, masyarakat yang terkena dampaknya. Salah satunya, karena dialihgunakan anak-anak sungai tersebut, kawasan pemukiman masyarakat jadi sering kebanjiran jika musim penghujan datang.
Seperti dituturkan koordinator lapangan aksi, Chorul, Jumat 8 Februari 2019, aksi tersebut dilakukan pihaknya pada Kamis siang kemarin. Dikatakan, aksi unjuk rasa itu dilakukan masyarakat, karena gerah dengan sikap PT PR, yang tidak juga merealisasikan janji yang telah disepakati bersama masyarakat.
"Janji-janji yang tidak ditepati pihak Perusahaan dengan masyarakat ini, antara lain soal lingkungan hidup, pendidikan dan ketenagakerjaan. Di samping itu, pihak perusahaan juga dituntut untuk melakukan normalisasi sejumlah sungai yang berbatasan langsung dengan perusahaan," terangnya.
Jika normalisasi tak segera dilakukan, tambahnya, saat musim penghujan datang, pemukiman masyarakat di Desa Darul Aman sering mengalami banjir.
Selain itu, masyarakat juga menagih janji tentang pembangunan kanal-kanal bloking di sekitar areal kebun, guna mencegah terjadinya kebakaran. Namun kesepakatan sejak tahun 2016 lalu, hingga kini tak kunjung direalisasikan PT PR.
“Jadi intinya, masyarakat menagih janji perusahaan. Soalnya, sejak perusahaan ini hadir di kampong kami, bukan memberikan kontribusi yang positif, melainkan hanya menimbulkan kerugian dan meresahkan masyarakat," tegasnya lagi.
Menurutnya, kedatangan masyarakat memang disambut Humas PT PR bernama Asmadi Harun. Namun pihaknya merasa apa yang disampaikan pihak perusahaan, tidak memuaskan masyarakat, karena pihak perusahaan terkesan malah lari dari tanggung jawab untuk menetapi kesepakatan bersama yang dibuat tahun 2016 lalu.
Pasalnya, Asmadi hanya mengatakan dirinya tidak berkapasitas memberikan jawaban atas tuntutan masyarakat. Yang membuat masyarakat tambah kecewa, Asmadi juga mengaku tak bisa memastikan, kapan jawaban dari manajemen PT PR akan disampaikan kepada masyarakat.
Ditegaskan Choirul, bila tuntutan itu tak juga direspon, pihaknya bersama masyarakat Desa Darul Aman akan menggelar aksi yang lebih besar lagi. ***
R24/phi